Tatalaksana Dbd Dewasa

Type the keyword or SKU

Jakarta (ANTARA) - Praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama menyampaikan rumus "Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik (G1R1J) 3x10" untuk mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD).

Adapun rumus "G1R1J 3x10" berarti penunjukan satu orang anggota keluarga sebagai kader jumantik yang bertugas memberantas jentik nyamuk di sekitar rumah setiap Jumat pagi. Yakni pada jam 10.00 WIB selama 10 menit dan minimal 10 minggu.

"Menggencarkan 'G1R1J' dengan menunjuk petugas pemberantasan sarang nyamuk di rumah, apa ibu, bapak, anak atau pekerja rumah tangga," kata Ngabila kepada pers di Jakarta pada Jumat.Orang yang ditunjuk tersebut bertugas untuk melakukan tugasnya dengan prinsip 3x10 setiap Jumat pagi. Yakni jam 10.00 pagi, selama 10 menit dan selama minimal 10 minggu.Baca juga: Kasus DBD cenderung menurun di Jakbar di akhir 2023

Ngabila mengemukakan bahwa pada pagi hari dianjurkan untuk melakukan kegiatan tersebut karena nyamuk DBD aktif pada jam itu.

"Jam 10 pagi, karena nyamuk DBD aktif pada pagi hari, jam 8-10 dan sore hari jam 15-17," ujar Ngabila.

Ngabila juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan sarana pengumuman lokal, seperti toa masjid, mushala, surau atau rumah ibadah lainnya untuk saling mengingatkan warga setempat akan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, menutup dan mengubur (PSN 3M Plus).

"Kita bisa memanfaatkan toa masjid, mushala, surau, rumah ibadah untuk saling mengingatkan RT, RW, warga untuk melakukan PSN 3M Plus," ujar Ngabila.Baca juga: Jakarta Utara awasi PSN di seluruh kelurahan guna kurangi DBD

Menurut Ngabila, puncak kasus DBD secara umum terjadi pada bulan April. Adapun jika sudah mengalami demam dan selama dua hari tidak membaik, maka segera ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

"Jika demam dua hari tidak membaik di rumah, bawa ke puskesmas terdekat, periksa ke dokter, gratis dan jika perlu dilakukan pemeriksaan darah untuk deteksi dini," kata Ngabila.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari menyebutkan bahwa DBD di wilayah tersebut mencapai 347 dari pada Januari-5 Maret 2024.

Meskipun hanya hingga 5 Maret 2024, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan jumlah kasus DBD di Jakarta Barat (Jakbar) pada tahun sebelumnya. Yakni 331 kasus dari Januari sampai Maret 2023.

"Total 347 kasus per 5 Maret 2024," ungkap Erizon di Jakarta pada Jumat (8/3).

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky SyukurEditor: Sri Muryono Copyright © ANTARA 2024

Meski sudah diluncurkan sejak bulan September kemarin, program Wingko Semarang kembali dikenalkan lewat kegiatan bertajuk Workshop Teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia hari Kamis kemarin (8/12) di Oak Tree Emerald Semarang. Wingko, mirip sejenis makanan?

Bukan, bukan.. Wingko di sini adalah kepanjangan dari Wolbachia Ing Kota Semarang. Yaitu program yang memanfaatkan teknologi dalam pengendalian DBD atau Demam Berdarah di Kota Semarang melalui pelepasan nyamuk yang mengandung bateri Wolbachia.

Bagi sebagian orang, seperti kami terutama, kata Wolbhicia rasanya masih asing. Lalu, sekarang malah jadi program Kota Semarang. Tentu, ini sangat beruntung buat kami bisa ikutan acara yang diinisiator Kementerian Kesehatan. Istilah baru dan juga berhubungan dengan Kota Semarang.

Jadi, Wolbhacia sendiri adalah bakteri yang terdapat dalam tubuh serangga. Mengutip laman sehatnegeriku.kemkes.go.id yang publish tahun 2019, menurut dr. Adi Utarini, Peneliti World Mosquito Program (WMP) :

“Sebanyak 60% bakteri tersebut ada di jenis serangga seperti ngengat, lalat, capung, dan kupu2.”

Jenisnya juga banyak dan memiliki peran yang bermacam-macam. Sedangkan yang dikembangkan menjadi program oleh Kota Semarang adalah untuk menghambat perkembangan virus dengue. Nanti wolbachia-nya diletakkan pada telur nyamuk dan ini efektif, termasuk untuk lingkungan.

Meski begitu, teknologi nyambuk ber-wolbachia hanya sebagai pelengkap. Tidak menggantikan program yang sudah berjalan.

Dalam penerapannya, nyamuk yang sudah wolbachia apabila menghisap darah yang mengandung virus dengue, virus tersebut tidak dapat ber-replikasikan di dalam tubuh nyamuk. Jadinya virus dengue tidak dapat ditularkan ke orang lain.

Yang menariknya, nyamuk ber-wolbachia akan menurun ke nyamuk generasi berikutnya. Kalau nyamuk betina ber-wolbachia kawin dengan jantan tidak ber-wolbachia, seluruh telurnya akan ber-wolbachia.

Sedangkan nyamuk jantan ber-wolbachia kawin dengan nyamuk betina tanpa wolbachia, telurnya tidak akan menetas. Kalaupun kedua jenis kelamin nyamuk ber-wolbachia, keturunannya juga akan ber-wolbachia.

Wolbachia sendiri sudah dikembangkan jauh-jauh hari. Bila mengutip data dari persentasi tentang sejarah eksplorasi Wolbachia, ternyata sudah diidentifikasi sejak tahun 1924.

Di Australia sudah dilakukan penyebaran pada tahun 2011. Sedangkan di Indonesia, pertama kali pada tahun 2014. Jadi, sudah banyak negara menerapkan Wolbachia.

Program Wingko Semarang

Ada peningkatan kasus DBD di Kota Semarang tahun 2022. Karena ini, Kota Semarang dijadikan Pilot Project teknologi nyamuk ber-Wolbachia oleh Kementerian Kesehatan.

Program ini terus disosialisasikan, terutama lewat Dinas Kesehatan Kota Semarang. Saat acara yang berlangsung hari Kamis, 8 Desember 2022, undangan yang hadir pun datang dari beragam organisasi.

Mulai dari LPMK Kecamatan, Perguruan Tinggi, Dharma Wanita, Tokoh Agama, Organisasi Keagamaan, IIDI, Rotari, Pewarta, tim Wolbachia Semarang, hingga kalangan Blogger.

Dengan sosialisasi yang begitu gencar, diharapkan masyarakat mendukung program ini. Teknologi Wolbhacia terbukti efektif menurunkan kasus DBD sebesar 77% dan menurunkan kasus DBD yang dirawat di rumah sakit.

Sementara ini dulu perkenalan program Wingko Semarang. Masih banyak lagi informasi yang bakal kami bagikan seperti Peran Orang Tua Aush (OTA), penitipan ember dan lainnya.

Namun yang digarisbawahi, program ini sepenuhnya akan berjalan pada tahun 2023. Beberapa tahap sudah dilakukan seperti penerapan beberapa wilayah oleh tim Wingko Semarang.

apabila klien tidak puas dengan hasil injeksi yang diberikan petugas, klien dapat menyampaikan melalui kotak saran

%PDF-1.3 1 0 obj << /Type /Catalog /Outlines 2 0 R /Pages 3 0 R >> endobj 2 0 obj << /Type /Outlines /Count 0 >> endobj 3 0 obj << /Type /Pages /Kids [6 0 R 23 0 R ] /Count 2 /Resources << /ProcSet 4 0 R /Font << /F1 8 0 R /F2 15 0 R /F3 16 0 R >> >> /MediaBox [0.000 0.000 595.280 841.890] >> endobj 4 0 obj [/PDF /Text ] endobj 5 0 obj << /Producer (þÿ d o m p d f 0 . 8 . 3 + C P D F) /CreationDate (D:20241215161707+00'00') /ModDate (D:20241215161707+00'00') /Title (þÿ M e m a h a m i t a t a l a k s a n a i n j e k s i i n t r a m u s k u l a r) >> endobj 6 0 obj << /Type /Page /MediaBox [0.000 0.000 595.280 841.890] /Parent 3 0 R /Annots [ 17 0 R 19 0 R 21 0 R ] /Contents 7 0 R >> endobj 7 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 1901 >> stream xœ¥XÁnÛ8ÕÙ_Áã.ÐeHJ¢¤‹îm�"Û¸ØCу+±b[ÎZºùû}’’œÐ‰ŠÂ°(ÓäðÍÌãÌ�Ác¡Øð”‚îï–L%–˜¨4z „[s ‘æ)œ¢Ó3}ZIŽÅ%ÓJó¢H,ɤà©ÉˆO� jLÈdš°‹ªh•Ñ&êñ-£&bh÷èïñ^S_‹–E+Œl¢»a̽¦çïFF�æÿ) �X$<ÖY€ #ÆQÈSˆ›è«—ÑÀ٠1è6„Û£|¤öo%æÙ¾•k­œ ízºARIöèh¤×{ãzȘ7‹´išò<×AÒ¾@ Ï„‘NÎ~¦:ãI¦ü¼ªÛ®Ú½aÕ¦lêvW±UÙ°Ëþ­Výae=Œ—RX4MæP6�5Oµ˜OY3AåAŽÿ:eœiÚn GGôY‘ÔçÔÙÔ©�WP=•1/|�Cu3aå4Õ-ÑË_ úɹÁ¯5¾f¤éoè�E×xÂj]’B"]è´8¨‹™ â ›o€ö†¼â­î½R‘çV¤§ß˜;§¯¿¦þ|z/‡lžèœë,-›„qbB"‚N ‡—iPø•ðQú òŒ�×ô!4¤’…HƒÑ0 ë— Å¡ êg0þzÄ{b@ç|±rìð»âx»#.™ù�Ûg�Û;vçíWÄ©žÚ½�Ì4k÷a¦!”$*¸ÝuXCL�IÐå»Á®V;æ=ÙÝF…!„pØ"Èø,ŒRu2Q=�SÆç-íß[â…Eô0Ø­›0Š‘ŸšÑÖ¼q–S*,ŸñÆYÆóâæßáÓ=æüèÑÞ“Gë ƞΕ úzb‚Enß�ä¾wŽ cÔîÉ]H3d›4Q! EX3LP:è:ƒã˜óyO,?Þ‡-q·'û‘pÿ&ß?‰ SSO±ÉcúgQ|¤Ÿ‚ 7V¼�'Š8ÖSttöSž•´wkÂÝùlÞþõ»wýlÿ¶Ïv°ÓpTLcòDŽ7S„<±wNG©þ¸¢ËygërÛ4ëÙ<ØQ$÷»ËkêsŸae9ìCù**b뀆ЎëS5L8·›)q¸Š1\;ž=�³ãžc�ÍážÇO£�C¨S¤ßàž‘'2¶Òæœt[ç2—·i50¢›âÔY¥c™µ¨©ÍÖønCˆÑ&"˜¨ä‰Üm¦HÜ­«%|Us˜»&kׄÉ×RµËÑ×4ÃŽ;‰K÷¾vÑlåd…b�•w,­ÅÓDü¼3#öѳŽ²@5‰¼ø“G_™¥º—3㡯�#Ä?å¦ëÙeÕ�ï±…3_xÄl¼ü¸+ï*Öì;v»ï›ÛX÷øP±¾Ù4ûÓ[’ðÝ£”- F ² ]«}½\¾g—}»©Ú]Ùb»4÷}s7M^F†³§Êƒ'‚OÈBñâ‹;ý²h‰ˆmz>#s$š7MÌ¿6“™ßï)k¨ŠghT… ŵĻ@RU˜c™¢Í”EÄ&jÑP

DBD Grade II Status Panjang

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um

Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.

Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.

Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.

Hasil Pencarian Burung Hantu Celepuk Dewasa

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.